Anjungan Jawa Barat




Wilujeng Sumping! Jawa Barat merupakan “Jantung” kebudayaan Sunda. Ia juga disebut sebagai “Tatar Sunda”. Provinsi ini juga kaya akan berbagai macam hasil bumi. Bahkan, dilansir dari laman resminya, Jawa Barat menyumbang 17.76% dari total produsen beras secara nasional. Industri manufaktur juga sangat maju di provinsi ini. Jawa Barat berkontribusi 60% terhadap Produk Domestik Bruto di sektor industry manufaktur.



Nggak melulu soal ekonomi, kebudayaan Jawa Barat juga tak kalah menariknya. Provinsi ini adalah rumah untuk berbagai budaya khasnya seperti Pencak Silat, Jaipong, Wayang Golek, Kuda Renggong, Sisingaan, Kuda Lumping, Angklung, Tari Topeng, Ronggeng Gunung, Tayub, dan masih banyak lagi.



Urusan perut dijamin selalu puas selama di Jawa Barat. Kamu pasti pernah mencicipi kuliner khasnya seperti Batagor, Siomai, Cireng, Cuanki, Colenak, Comro, Misro, Oncom, Ubi Cilembu, Mochi, Dodol Garut, Tahu Sumedang, Tahu Gejrot, Sate Maranggi, dan masih banyak lagi.



Di TMII, kamu bisa mencicipi kebudayaan Jawa Barat bak ada di daerah aslinya. Anjungan ini memiliki bangunan dengan model kasepuhan Keraton Cirebon. Sesuai dengan bangunan aslinya, bangunan induk anjungan ini dibagi menjadi beberapa ruangan yang kini dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperkenalkan berbagai aspek budaya.



Pertama, ada Jinem Pangrawit. Kamu bisa melihat langsung aneka kesenian dan pameran. Area ini juga digunakan untuk pertunjukan Degung dan Kecapi Suling. Ada pula latihan atau kursus tari yang jadi kegiatan rutin di anjungan ini.



Kedua, ada Bangsal Prabayaksa. Dulunya, ini merupakan ruang pertemuan Sultan dengan tamu khusus. Makanya, kamu bisa melihat aneka porselin dari berbagai negara seperti China, Portugal, dan India. Ruangan ini juga jadi area pertunjukan Wayang Golek. Kamu juga bisa mengintip pakaian asli adat Sunda di sini lengkap dengan outfit sehari-hari dan pakaian pengantin. Ada pula tari Merak, Topeng dan Kupu-kupu. Berbagai bentuk ukiran yang ada di batas ruangan ini memiliki nama-nama khusus seperti Dandang Wulung, Manuk Keduwong, dan Kembang Kanigaran.



Terakhir ada Bangsal Dalem ( Bangsal Panembahan). Aslinya, ruangan ini merupakan tempat istirahat dan kerja Sultan. Kamu bisa melihat eka sula, trisula dan cakra sula, yang terletak di dekat juraian selendang berwarna Sembilan.



Masih banyak lagi yang bisa kamu eksplor selain tiruan kompleks keraton kasepuhan Cirebon tersebut. Ada bangunan lainnya seperti rumah panggung berdinding bambu (gedek) dan dilengkapi dengan perabot rumah tangga tradisional yang terbuat dari kayu dan bambu. Di bagian belakang, juga dibangun sebuah panggung terbuka dengan atap berbentuk payung-payung besar dan mempunyai tempat duduk permanen berbentuk tapal kuda.



TAHUKAH KAMU?



Angklung adalah alat musik dari Jawa Barat yang bikin bangga. Bagaimana tidak, pada 2010 kemarin, angklung ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Pengakuan dunia ini tentu sangat berharga untuk melestarikan kebudayaan ini. Nama angklung berasal dari bahasa Sunda, yaitu “angkleung-angkleung”. Keunikan alat musik ini adalah perbedaan nada yang dihasilkan tergantung pada ukuran bambunya.