Menyambut Hari Raya Nyepi dengan Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh
Menyambut Hari Raya Nyepi dengan Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh
Hai, Teman Jelajah!
Kalian tahu nggak kalau setiap tahunnya tepat sebelum Hari Raya Nyepi, pulau Bali justru dipenuhi dengan warna, kegembiraan, dan semangat kebersamaan? Hal ini dikarenakan masyarakat Bali merayakan Pawai Ogoh-ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Acara ini adalah bagian yang nggak bisa dipisahkan dari perayaan Tahun Baru Saka, yakni sebuah festival Hindu yang dirayakan oleh masyarakat Bali.
Ogoh-ogoh adalah patung raksasa yang terbuat dari bahan-bahan ringan seperti bambu, kertas, dan styrofoam. Patung ini direkayasa dengan penuh detail, menciptakan gambaran makhluk mitos dan legenda Bali, seperti raksasa, dewa, dan hewan-hewan fantastis. Setiap ogoh-ogoh memiliki makna simbolis yang dalam, sering kali merepresentasikan kejahatan, ketegangan, atau masalah-masalah sosial yang ingin diusir dari masyarakat.
Pawai Ogoh-ogoh dimulai di berbagai desa di Bali menjelang matahari terbenam. Dalam prosesi yang megah, para pemuda lokal membawa ogoh-ogoh mereka melalui jalan-jalan desa, diiringi dengan musik gamelan, tarian, dan nyanyian. Dengan api obor menyala dan petasan meledak, Pawai Ogoh-ogoh semakin menciptakan suasana yang meriah dan menggetarkan.
Masyarakat Bali percaya bahwa tujuan utama dari Pawai Ogoh-ogoh ini adalah untuk membersihkan alam semesta dari kejahatan dan kekacauan, serta menyambut tahun yang baru dengan keadaan batin yang suci. Pada akhir pawai, ogoh-ogoh dimusnahkan dalam upacara Tawur Kesanga, di mana mereka dibakar sebagai lambang penyucian.
Namun, Pawai Ogoh-ogoh bukan hanya sekadar perayaan loh! Acara ini juga dijadikan sebagai momentum penting bagi masyarakat Bali untuk merayakan kekayaan budaya mereka, mewariskan tradisi leluhur kepada generasi muda, dan memperkuat rasa solidaritas dalam komunitas. Momen ini menjadi kesempatan bagi wisatawan untuk menyaksikan keindahan dan keunikan warisan budaya Bali, sambil berbagi dalam kegembiraan dan semangat merayakan kehidupan.
Teman Jelajah juga bisa “liburan” dengan vibes Bali di TMII loh! Tentunya karena di TMII ada anjungan daerah Bali yang bisa kamu jelajahi dan telusuri. Dari langkah pertama kamu di anjungan Bali, kamu bakal disambut oleh Candi Bentar yang berupa bangunan belahan kembar dalam posisi berhadap-hadapan. Di anjungan Bali ini, kamu bisa melihat secara langsung perumahan adat khas Bali yang menampilkan pola arsitektur tradisional dengan falsafah Tri Hita Kirana. Lalu, kamu akan melihat Balai Rangki, yakni tempat untuk menyimpan aneka kelengkapan upacara keagamaan dan lokasi aneka upacara dilakukan. Kamu juga akan menemukan bangunan balai Aling-aling di belakang Candi Gelung, yang berfungsi sebagai penolak bala atau unsur-unsur jahat.
Keren banget nggak sih anjungan Bali di TMII? Dapet banget vibes-nya kayak beneran lagi jalan-jalan di Bali! Tunggu apa lagi nih Teman Jelajah? Yuk, langsung pesan tiket dan cari informasi lebih lanjut hanya di www.tamanmini.com ya, sampai ketemu di sana!
Artikel lainnya
Pujawali ke-50 Pura Penataran Agung Kertabhumi TMII
Jakarta, 16 Oktober 2024 - Pura Penataran Agung Kertabhumi, sebuah kompleks keagamaan yang terletak di…
TMII dan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Sepakat Kembangkan Kebudayaan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Dinas Kebudayaan DKI menandatangani Kesepakatan Bersama (KB) tentang Program…
Wakil Presiden China, Han Zheng Kunjungi Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Presiden Republik Rakyat China, H.E.…
Sinergi Bank DKI dan Bhiva Dukung Sistem Transaksi Elektronik dan Sistem Tiket di TMII
Bank DKI dan PT Bhumi Visatanda Indonesia (Bhiva) sebagai pengelola operasional aset dan wahana di…