Jelajahi perjuangan masa lampau para prajurit Bangsa Indonesia di Museum Keprajuritan di TMII, di mana perjuangannya melawan penjajah terukir dan menjadi narasi hidup. Membentuk sebuah benteng persegi lima yang menjulang megah di atas lahan seluas 4,5 hektar dengan bangunan seluas 5.500,7 meter persegi, museum ini mengundang pengunjungnya untuk mengeksplorasi sejarah pertahanan Indonesia dalam menegakkan martabat bangsa dan negara.
Setiap elemen bangunan mengandung makna yang dalam, menjadi perisai yang mampu menangkal berbagai bentuk ancaman. Benteng ini memiliki lima bastion atau menara pengawas, melambangkan pentingnya kewaspadaan terhadap setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang menguji kedaulatan Indonesia.
Di halaman depan, terhampar danau buatan dengan dermaga mini, melambangkan kekayaan tanah air Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan lautan yang luas. Kejayaan Indonesia sebagai negara bahari juga hadir dalam dua kapal tradisional Phinisi (Bugis) dan Banten (Jawa Barat), yang simbolisnya mencerminkan kekuatan armada maritim Indonesia di wilayah Barat dan Timur.