Jelajahi sejarah komunikasi Indonesia di Museum Penerangan (Muspen), TMII. Gedung Muspen memiliki arsitektur unik berbentuk bintang bersudut lima yang melambangkan Pancasila dan lima unsur penerangan: penerangan umum, pers, radio, televisi, dan film. Menempati lahan seluas 10.850 m2 dengan luas bangunan 3.980 m2, museum ini lahir dari gagasan Ibu Tien Soeharto dan diresmikan pada tanggal 20 April 1993 oleh Presiden Soeharto.
Datang ke sini, Anda akan disambut dengan tugu “Api nan Tak Kunjung Padam”, yang dikelilingi oleh lima patung juru penerang dan air mancur yang melambangkan hubungan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, dan media massa. Puncak gedung yang berbentuk silinder melambangkan kentongan sebagai contoh komunikasi tradisional, seedangkan tiga lantai di dalam gedung melambangkan kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
Pameran di Museum Penerangan mengajak pengunjung untuk mengeksplorasi sejarah komunikasi sejak era pergerakan nasional hingga masa Indonesia modern. Di luar gedung, mobil-mobil bersejarah berjajar dengan rapi, antara lain mobil siaran luar Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI). Di dalam, tepatnya di lantai satu, terdapat lebih dari 100 alat komunikasi yang pernah dipakai bangsa Indonesia, mulai dari kentongan, koran, radio, televisi, kamera, dan banyak lainnya. Pengunjung juga bisa mempelajari Sejarah komunikasi lebih lengkap di perpustakaan atau menonton film dokumenter di ruang teater mini.
Ayo, main ke Muspen!