Salam Teuka!Â
Aceh, di ujung utara pulau Sumatera, memukau dengan keindahan spiritualnya. Sebagai ‘Serambi Mekah,’ provinsi ini menjadi gerbang suci kedatangan Islam di Indonesia. Kisah indah terpatri saat para Muslim Tanah Air singgah di Aceh, beristirahat sejenak sebelum menuju Tanah Suci.
Setiap gampong atau desa, dipimpin oleh Keucik dan Teungku Imum, membentuk komunitas yang erat terkait. Meunasah atau madrasah, sebagai pusat ibadah, ilmu, dan musyawarah, menjadi tempat kebersamaan dalam berbagai aspek kehidupan.
Masyarakat Aceh, dengan kegemaran berdagang, bercocok tanam, dan menangkap ikan, menggerakkan roda perekonomian dengan kekayaan alamnya, sedangkan industri Aceh didominasi oleh pabrik gas alam (LNG), pupuk, dan semen. Terdapat aneka destinasi wisata di Aceh, seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Lhoknga, Pantai Lampuuk, pemandian air panas Simpang Balek, Danau Laut Tawar, dan Taman Nasional Gunung Leuser, yang menarik pengunjung dengan pesona alamnya.
Di TMII, anjungan Aceh menghadirkan rumah asli Cut Meutia, pahlawan nasional wanita asal Aceh. Sebagai sebuah artefak bersejarah yang merajut kenangan, bangunan ini dipindah langsung dari tempat asalnya dan merupakan sebuah warisan berusia hampir dua abad, dengan 24 tiang penyangga dan dinding kayu berukir yang dilengkapi dengan kroeng pade dan jeungki.
Selain Rumah Cut Meutia, juga terdapat Rumoh Aceh yang difungsikan sebagai rumah pameran. Rumoh Aceh terdiri dari 40 tiang penyangga dan dinding kayu berukir. Rumah ini mengajak setiap pengunjung untuk menapaki tiga ruang di dalamnya yaitu Seramo Keue (serambi depan), Jureu (serambi tengah) dan Seramo Liket (serambi belakang).
Di dalam rumah pameran, kursi pengantin dihiasi dengan sulaman khas keindahan Aceh. Tempat tidur pengantin khas Aceh melambangkan ketulusan dan kelembutan lewat 7 lapis seprei dan 7 tutup kelambu yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup dan cinta. Perjuangan rakyat Aceh juga terpampang dalam bentuk foto dan dokumentasi. Selain rumah adat, kantor anjungan dan bangunan model Meunasah menjadi pelengkap pengalaman eksplorasi di tempat ini.
TAHUKAH KAMU?
Dengan masyarakat yang merupakan bagian dari rumpun Bangsa Melayu, Aceh menjadi rumah kedua bagi pendatang dari berbagai belahan dunia berkat lokasinya yang strategis. Pendatang asal India, Cina, Turki, Habsy, hingga Persia berkontribusi dalam membentuk identitas masyarakat Aceh, yaitu masyarakat yang kaya akan keberagaman.