Salamat Datang! Maluku terkenal dengan rempah-rempahnya. Nggak hanya itu, provinsi ini juga mempunyai banyak sekali pulau-pulau. Nggak heran, Maluku dijuluki sebagai daerah “Seribu Pulau”. Pulau besarnya meliputi pulau Seram, pulau Buru, pulau Yamdena dan pulau Wetar. Yang kecil itu ada lain pulau Ambon, Banda, Kei, Aru, Saparua dan pulau Tanimbar.
Banyak sekali suku yang mendiami Maluku. Oleh karena itu, kebudayaannya begitu aneka ragam. Nggak ada bosan-bosannya deh mengkeksplor setiap selak-beluknya. Maluku merupakan rumah bagi suku Ambon, Seram, kei, Yamdena, Buru, banda dan Kisar.
Kamu yang lidahnya ingin berpetualang juga pasti puas. Maluku adalah rumah bagi aneka masakan rempah yang menggiurkan. Nggak percaya? Cobain deh kuliner khas seperti Sagu Papeda, Nasi Lapola, Sambal Colo-colo, Lalampa, Ikan Kuah Pala Banda, Ikan Bakar Dabu-dabu, Manisan Pala, Woku Komo-komo, dan masih banyak lagi.
Berkunjung ke anjungan Maluku di TMII kamu akan melihat bangunan Baileo dan rumah Latu atau rumah Raja (kepala desa). Nah, Baileo merupakan tempat pertemuan antara rakyat dan wakilnya. Mereka akan bermusyawarah dan berdiskusi untuk membahas aneka macam permasalahan. Ini jadi tanda bahwa demokrasi sudah dikenal sejak dulu kala.
Rumah Baileo di Anjungan Maluku ini merupakan bentuk baileo terakhir, mencerminkan persekutuan antara dua marga besar di Maluku, Pata Siwa dan pata Lima. Ini dilambangkan oleh Sembilan siwa (tiang), di bagian depan dan belakang dari lima tiang samping kiri dan kanan. Kata siwa lima akhirnya mempunyai makna baru ‘kita semua punya’ dan menjadi lambing persatuan Maluku.
Nah, kamu juga bisa menemui aneka barang khas Maluku di anjungan ini. Ada busana daerah Maluku Utara, busana pengantin Maluku Tengah (Pono), busana pengantin Maluku Tenggara (Sanikin), pakaian sehari-hari (baju cele), kebaya putih untuk pertemuan, dan celana Makassar untuk pria Maluku tengah. senjata tradisional seperti parang dan salawaktu (perisai, tombak, panah, dan pandan dari pelepah sagu) serta kerajinan khas dari cengkeh berupa perahu dan benda-benda lainnya.
Penasaran dengan keindahan alamnya? Kamu bisa melihat dioramanya di anjungan ini, loh. Ada diorama berbagai tumbuhan yang dipadukan dengan berbagai satwa langka seperti cendrawasih, kasuari soa-soa dan kuskus.
Untuk Rumah Latu berbentuk segiempat dan mempunyai serambi untuk menerima tamu pria, ruang tengah untuk menerima tamu wanita, kamar tidur, serta ruang belakang sebagai ruang makan, duduk dan dapur. Rumah Latu di Anjungan Maluku ini digunakan sebagai kantor.
TAHUKAH KAMU?
Maluku sejak dulu diburu oleh bangsa asing karena rempah-rempahnya. Rempah yang terkenal adalah Cengkeh dan Pala. Mulai dari Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda semuanya berlomba-lomba mencari harta karun rempah-rempah di Maluku. Daerah ini menyimpan jejak perdagangan yang bisa dirunut hingga ke masa lampau. Konon, berkat perdagangan rempah ini penduduk Maluku bisa mendapatkan bahan pakaian, sutera, dan porselen atau keramik yang langka di zamannya.