Yok dolan, rek!
Kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara, Majapahit, menorehkan kisahnya di bumi Jawa Timur yang subur. Konon, keturunan Majapahit yang tersingkir akibat penyebaran ajaran Islam di Jawa melahirkan masyarakat Tengger yang kini tinggal di pegunungan Bromo.
Di anjungan Jawa Timur di TMII, dua buah patung, Kotbuto dan Angkobuto, langsung menyambut pengunjung di pintu masuk. Kompleks percandian megah bernama Penataran di Blitar menampilkan ukuran sesungguhnya di tempat ini dan dihiasi oleh patung Ganesya yang melambangkan keperkasaan dan ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu. Cerita tentang kejayaan kerajaan Majapahit dapat ditelusuri lewat relief ‘Penobatan Raden Wijaya’ sebagai raja Majapahit yang pertama dan adegan ‘Sumpah Palapa’. Tak hanya itu, Patung Karapan Sapi yang dihiasi dengan latar belakang perbukitan kapur utara menggambarkan permainan dan pertunjukan yang terkenal dari pulau Madura.
Di sini, menjulang tinggi sebuah tugu runcing bersegi sepuluh dengan sebelas keratan. Tiruan dari Tugu Pahlawan Surabaya ini memiliki skala 1:15 dari aslinya. Menghiasi tugu adalah patung Patriot Bambu Runcing yang membuka lembaran sejarah dari masa lampau. Tak hanya itu, relief ‘Pertempuran 10 November 1945’ menyuguhkan narasi dramatis dari peristiwa penyobekan bendera merah putih biru hingga penghancuran markas kompeni, yang kini menjadi lokasi asli Tugu Pahlawan di depan kantor Gubernur Surabaya.
Salah satu rumah adat yang ditampilkan adalah rumah kepala desa dengan pendopo dan kentongan-nya, yang terinspirasi dari Ponorogo dan Pacitan. Keseluruhan bangunan ini dipindahkan secara utuh ke TMII untuk mempertahankan keaslian nuansa tradisionalnya.
Ada pula rumah-rumah adat khas Madura yang merepresentasikan keunikan Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, dan Situbondo. Keberagamannya ditampilkan melalui Langgar, tempat ibadah yang kental dengan spiritualitas, Pir sebagai alat transportasi khas Bangkalan, perahu nelayan yang mengarungi laut, dan Pagupon sebagai tempat memelihara burung merpati. Alam Jawa Timur ikut hadir dalam keberagaman di anjungan ini, yang menghadirkan pohon-pohon khas Jawa Timur seperti Maja, Srikaya, Kelapa Gading, Sawo Kecik, Mangga, dan Kayu Jati.
TAHUKAH KAMU?
Jawa Timur memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Pulau Jawa. Tokoh agama Islam yang dikenal sebagai Wali Sanga bahkan menitipkan jejak langkah mereka di tanah ini. Beberapa di antaranya adalah Sunan Bonang, Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat. Di TMII, pengunjung dapat menyaksikan replika Menara Mesjid Ampel yang menjadi simbol legendaris keberadaan tokoh tersebut di tanah Jawa Timur.