Tabea Waya!
Di bawah langit Sulawesi Utara, terhampar keragaman suku dan warisan tradisi yang menarik. Tak kurang dari sepuluh bahasa daerah bersahut-sahutan dalam keseharian. Sementara itu, keunikan provinsi ini juga tercermin dalam perlindungan terhadap hewan langka, seperti Burung Maleo, Anoa, Babi Rusa, Rusa, dan Sapi Hutan.
Keelokan alam Sulawesi Utara tak lagi diragukan. Taman Laut Bunaken membuat wisatawan dari berbagai belahan dunia berdecak kagum, menghadirkan terumbu karang yang meliuk-liuk sebagai rumah bagi kehidupan warna-warni bawah laut. Nikmati keindahannya yang memikat dengan aneka aktivitas olahraga air seperti snorkeling dan diving, yang akan membawamu terbenam dalam keajaiban laut dan terumbu karangnya yang gemerlapan.
Selain menyelami keindahan laut, sambangi pula jejak-jejak sejarah yang terpatri di tanah Sulawesi Utara. Makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol, Kyai Mojo, Monumen DR. Samratulangi, hingga Eatu Pinawatengan menghadirkan hembusan masa lalu yang sarat akan kisah sejarah.
Kekayaan seni dan budaya di tempat ini juga patut dijelajahi. Pelajari alunan kolintang, lebur dalam ritme musik bia, atau nikmati keindahan musik bambu selagi berkunjung ke Sulawesi Utara. Tarian tradisionalnya, seperti tari Maengket, Cakalele, dan Lenso, menyuguhkan serangkaian gerakan yang memukau sebagai simfoni budaya yang kaya tradisi.
Di panggung megah TMII, terbentang dua bangunan adat yang menjadi perwakilan dari Sulawesi Utara, yaitu Walewangko atau rumah pewaris, dan Bolaang Mongondow, tempat yang mengalirkan kearifan dan sejarah. Kedua bangunan ini memperkenalkan pesona daerah setempatnya masing-masing, khususnya dari segi budaya dan pariwisata.
Di atas Walewangko, peragaan busana yang mempesona menceritakan kisah daerah Bolaang Mongondow, Minahasa, dan Sangihe Talaud. Di bawahnya, di kolong yang teduh, terpampang kekayaan alam, industri, dan seni kerajinan yang menjadi jantung daerah ini. Rumah pewaris ini juga dialuni melodi kolintang dan serunai musik bambu yang merdu, mengisi udara dengan harmoni yang merefleksikan jiwa Sulawesi Utara.
TAHUKAH KAMU?
Kota Manado, Sulawesi Utara, tersohor akan kehangatan warganya. Para warganya memegang erat prinsip “Sitou Timou Tumou Tou”, yang berarti “orang hidup untuk menghidupi orang lain”. Tak ketinggalan, semboyan “Torang Samua Basudara”, yang sejalan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, turut menjadi filosofi yang merajai Manado.